Pola Pendidikan di Pasraman Seruling Dewata

Authors

  • Ida Bagus Benny Surya Adi Pramana Institut agama Hindu negeri gde Pudja mataram

DOI:

https://doi.org/10.33363/sn.v0i5.117

Keywords:

Pasraman, Pendidikan

Abstract

Abstrak

         

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan suatu bangsa karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemajuan pendidikannya. Singkatnya dapat dikatakan bahwa kunci keberhasilan pembangunan suatu negara sangat ditentukan oleh mutu SDM-nya yang dihasilkan oleh penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Walaupun Dunia pendidikan maju pesat di segala pelosok Dunia, namun masyarakat Dunia hampir sebagian besar merasakan pendidikan semakin hari semakin mencemaskan. Selain itu kejahatan-kejahatan di bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan, lingkungan hidup, bahkan kejahatan mengatasnamakan agama sangat sering terjadi di berbagai belahan Dunia. Masyarakat Bali patut berbangga hati bahwa para leluhurnya telah mewariskan tradisi adi luhung yang hingga kini tetap dilakukan secara turun temurun telah mewariskan tradisi adi luhung yang hingga kini tetap dilakukan secara turun-temurun melalui parampara paiketan paguron suling dewata. Tradisi luhur ini pernah menjadikan Pulau Bali sebagai pancer spiritual Dunia. Tidak itu saja kehebatan ilmu silat Bali kuno yang berasal dari pertapaan Chandra Parwata juga pernah menggegerkan Dunia persilatan, bukan hanya di Nusantara saja, bahkan hingga ke mancanegara seperti : langkapura (srilanka), jambu dwipa (India), Tibet, Turkistan (Turki), Butan (Bhutan), Kuroyewu (Korea), Jepun (Jepang) dan negeri-negeri lainnya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, keagungan tradisi Bali Kuno seolah tinggal kenangan. Bahkan, masyarakat Bali sendiri menganggap semua itu sebagai cerita yang belum tentu kebenarannya. Tradisi yang begitu mulia sebagai cermin keagungan Pulau Bali ternyata hampir punah dimakan zaman. Namun, keberuntungan para sesepuh paiketan paguron suling dewata tetap menjaga dan melestarikan tradisi luhur tersebut secara turun-temurun melalui garis perguruan murni sehingga tradisi luhur Bali kuno tidak sampai hilang ditelan Bumi. Pada tahun 1985 Sesepuh generasi IX Perguruan Seruling Dewata, Ki Nantra Dewata, dibantu para perintis perguruan dan bagian Litbang berusaha mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur pertapaan candra parwata tradisi Gunung Watukaru yang sampai saat ini tidak hanya berkembang di Bali tetapi, juga di luar Bali.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-08-04